Monday, July 16, 2012

Pulang ???


      Saat menuliskan diary ini, aku sadar kalau ini menjadi satu bukti otentik. Kalau aku benar-benar kesepian….:(
Aku punya sahabat, tapi dia sibuk dengan kerjaan dan pacar. Aku punya kaka perempuan, tapi dia juga sibuk sama keluarga kecilnya. Sedangkan mama tinggal di rumah yang berbeda dengan papa.
    meskipun mereka ngga lagi berantem, cuman memang papa kerjanya jauh dari rumah. Jadi gitu deh, banyakan nginap di rumah sodara. Paling weekend baru pulang ke rumah. Sedangkan aku? Aku udah kaya burung guys, tinggalnya ngga nentu…, kadang-kadang sama papa, kadang-kadang nginap ditempat kakak…kalau di tempatnya mama, aku belum siap pulang.
     Masalahnya sih masih sama, aku masih sakit hati karena tahun kemarin sempat ada masalah yang bikin aku harus angkat kaki dari rumah itu. awalnya aku dah bersumpah ngga bakal balik lagi kesana. tapi setelah damai sama yang bersangkutan, aku justru dipaksa pulang sekarang. Memang masalahnya udah selesai, tapi aku merasa jauh lebih baik saat ngga tinggal dirumah itu lagi.
   Entahlah, selama 23tahun aku tinggal disana, yang ada hidupku selalu tertekan, aku bahkan tidak bisa bernafas lega saat mereka mulai saling tuding. Aku bahkan takut untuk mengutarakan apapun, apapun yang aku anggap benar sekalipun. Semua karena pertikaian akan mudah sekali terjadi dalam rumah itu, hanya karena salah ngomong sekalipun.
     Setengah tahun lebih aku merasakan hidup bebas tanpa tekanan, dan pertengkaran-pertengkaran yang membuatku muak ! tapi disisi lain, aku juga merasa sangat kesepian. Keluargaku, tidak lagi terlihat seperi sebuah keluarga yang utuh, meskipun kami sebenarnya baik-baik saja. Aku tinggal ditempat yang berbeda, papaku juga sama, tidak tinggal bersama dengan mama.
     Inikah keluarga…? satu-satunya cara agar keluargaku bisa kembali bersama adalah dengan aku kembali pulang dan tinggal di rumah itu lagi. Tapi entahlah.., rasa sakit itu masih ada bahkan mungkin belum sembuh? Aku mungkin memaafkan mereka, tapi ini terasa sangat sulit bagiku untuk melupakan semua penghinaan yang mereka tujukan padaku waktu itu. aku tahu ini salah, tapi aku benar-benar tidak bisa….
      Jujur…, aku takut. Aku sangat ketakutan, bahkan saat aku hanya memikirkan untuk kembali tinggal dirumah itu, rasanya nafasku sesak. Aku benar-benar takut….
    Tapi untuk mengutarakan hal itu pun, aku tidak memiliki siapapun utuk berbagi. Orang-orang terdekatku terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Mereka bahkan memaksa dan terus membujukku untuk kembali lagi kerumah itu. saat mereka melakukan hal itu, ingin sekali aku berteriak “ HEII…, AKU BENAR-BENAR TAKUT !!!” tapi bibirku selalu saja terkatup bisu melihat betapa inginnya mereka membawaku pulang. ( bahkan sahabat terbaikku pun, yang aku pikir akan mengerti perasaanku. Ternyata justru memintaku untuk kembali pulang…hahaha…:’( )


     Terlebih mama, biar bagaimanapun keinginan terbesarnya adalah tetap bisa melihatku ada sisisinya, tidak seperti saat ini. Tinggal berpindah-pindah tanpa menetap. Tapi entahlah…, aku benar-benar bingung?
      Kalau aku kembali, maka aku benar-benar harus menyiapkan diri untuk hal yang paling buruk. Aku harus belajar untuk menjadi seseorang yang sama sekali tidak peduli dengan apapun yang akan terjadi didalam rumah itu kelak. Kalau perlu, aku rela menjadi tuli setiap kali mereka bertengkar, agar aku tidak bisa mendengar dan tahu apapun yang sedang mereka pertengkarkan.?

        Ha…, entahlah…, kalau memang ini bisa membuat mereka bahagia. ya wess…, apa boleh buat? Semoga aja mereka udah pada insaf? Huuu…, I hope so…


No comments:

Post a Comment