Dear Doraemonku…


Maaf…tidak seharusnya sikapku jadi aneh begitu padamu…, aku hanya merasa kehilangan arah ketika apa yang selama ini membuatku bahagia harus berakhir. Aku merasa sejak pembicaraan kita malam itu, sebuah jarak yang sangat lebar sudah terbentang di antara kita. Itu benar atau pun tidak aku juga tidak tahu? Aku hanya bisa merasakannya….

Terkadang aku berpikir, apa ini sesuatu yang lucu bagimu? Aku disini seperi orang bodoh yang terus menerus memikirkanmu, tapi apakah kau disana memikirkanku dengan cara yang sama? Sepertinya tidak..? yang aku lihat kau begitu santai dan mudah untuk melaluinya. Entah apa karena kamu memang kuat menghadapi situasi seperti ini, atau kah karena bagimu ini suatu kelegaan?

Aku memang bodoh !!!, harusnya aku bisa menilaimu dari awal. Ketertarikanmu padaku bukan karena sifat, tulisan, atau karena kedewasaanku seperti yang kau bilang dulu. Tetapi hanya karena wajah kan? Hahaha.. harusnya aku sadari itu dari awal…

Apakah kau tahu kalau aku begitu marah? Aku begitu marah bukan pada dirimu, tetapi aku begitu marah pada diriku sendiri yang tak bisa mengendalikan diriku sendiri. aku begitu marah karena tidak bisa mengendalikan rasaku sendiri. aku begitu marah karena tak bisa berhati-hati dengan dirimu, padahal kau sudah memperingatkanku sejak awal.


Huaaaa….tapi sudahlah, aku memang bukan sesuatu yang penting di matamu. Bagimu aku hanya seseorang yang mudah untuk dipermainkan kan? Padahal dari awal kau yang terus menerus ‘menggodaku’ untuk percaya pada dirimu dan rasamu. Tapi kemudian tiba-tiba kau membalikkan keadaan seolah-olah aku yang terus menerus ‘menggodamu’ untuk menjalin sebuah hubungan…, aku tak bisa berkata apa-apa lagi selain…preeettttt…!!!

Tapi terlepas dari itu semua, aku benar-benar mau mengucapkan terima kasih padamu untuk segala hal baik yang kau bawa dalam hidupku..aku juga mau minta maaf sebesar-besarnya untuk semua waktumu yang terbuang percuma karena aku…aku benar-benar minta maaf padamu dear doraemonku…

To my doraemon…^^