Sunday, July 31, 2011

Dear Doraemonku ( Goodbye !!! )

Dear Doraemonku…


Terima kasih untuk semua rasa ‘nano-nano’ yang sudah kau berikan pada hatiku…jujur saja, kau orang ter ‘aneh’ yang pernah aku kenal…hahaha…banyak hal baik yang bisa aku dapat saat mengenalmu. Kau mengajarkanku untuk menjadi kuat ( padahal kau sendiri sepertinya jauh lebih lemah dariku..(“-__-)…wkwkwk..).

Sebenarnya apa yang terjadi pada kita berdua dear doraemonku? Kau tidak ingin menyakitiku, aku pun tak ingin menyakitimu. Tapi kenapa pada akhirnya kita berdua saling menyakiti seperti ini? Keadaan, waktu, atau cara kita memulailah yang salah…? Aku benar-benar bingung…?

Sejak awal sudah ku peringatkan padamu, jangan memulai kisah ini denganku karena aku sudah tahu ini akan berakhir dimana. Tapi bukankah saat itu kau menjanjikan sebuah perbedaan antara dirimu dan kisah masa laluku?. Saat itu memang benar kau berkata bahwa aku juga harus berhati-hati padamu, kau juga berkata bahwa kita jalani saja secara mengalir. Tapi tahukah kau, dear doraemonku. Kalau selama ini kau sendiri tidak hati-hati dengan caramu memperlakukanku?, tahu kah kau, bahwa rasa ini muncul karena adanya perlakuan darimu yang tidak hati-hati itu?, bagaimana bisa aku berhati-hati denganmu, sedangkan kau sendiri tidak hati-hati dengan setiap perbuatan dan sikapmu padaku?.


Kau berkata, terlalu cepat jika perasaan cinta ada di antara kita. Tapi pernahkah kau sadari, bahwa setiap dari perkataanmu padaku baik yang terucap langsung atau pun yang tertulis, mencerminkan kau menginginkanku menjadi milikmu seorang? Bahkan saat aku menyadari hal itu, aku menyuruhmu untuk berhenti dan memikirkannya kembali. Tapi masih ingatkah kau jawabanmu saat itu? kau hanya berkata… “ aku ngga mau tahu”…kemudian aku memperingatkanmu untuk kesekian kalinya dan kau kembali memberikan jawaban yang lebih singkat “ bodo’ ”.

Kau menginginkanku untuk menjadi sahabat terpenting dalam hidupmu saat ini. Itu kah maksud dari kata mengalir yang kau ucap dulu? OK!!! kalo memang itu yang terbaik. Tapi kenapa kau sepertinya masih menginginkan lebih lagi? kau menyuruhku untuk menahan rasaku dan memulai kembali lagi sebagai sahabat denganmu, tetapi kau masih berharap aku menantimu dalam kata ‘mengalir’ yang kembali lagi kau tawarkan.
Aku bingung dear doraemoku dengan semua rasamu padaku? Kau tidak ingin menjalin sesuatu denganku, tetapi kau mencoba untuk menahanku untuk tetap ada disampingmu dan menjalani semuanya sampai kau benar-benar siap untuk memulai. Kau memilih kata ‘Tidak’ saat ini, tetapi kau menahanku untuk menunggumu berkata ‘Ya’. Apa menurutmu ini adil bagiku? sampai kapan aku harus menunggumu siap? Dan bagaimana jika pada akhirnya kau benar-benar memutuskan untuk berkata ‘Tidak’ pada semua ini? Pernahkah kau memikirkan perasaanku jika semua itu benar-benar terjadi?.

Kau teralu takut untuk mengambil sebuah komitmen dan berharap sepenuhnya pada rasa, tapi pernahkah kau sadari bahwa rasa cinta atau sayang itu begitu mudah untuk terkikis? Dan untuk melindungi sebuah rasa, kita membutuhkan sebuah komitmen, agar ketika rasa itu mulai terkikis entah itu karena waktu, jarak, atau mungkin kesetiaan yang mulai goyah. maka komitmenlah yang akan membuatnya tetap bertahan dan membuat kita mengingat kembali rasa itu dari awal?. Tapi dimatamu, sebuah keseriusan hanyalah sebuah hal yang sia-sia..maka teruslah bermain-main sampai kau lelah dan menyadari bahwa semua itu hanya akan mendatangkan penyesalan yang besar dalam hidupmu kelak.
Saat ini semuanya terlihat sepertinya aku yang memiliki sendiri rasa ini padamu. padahal dari awal kaulah yang menunjukan rasamu padaku. Kau menyirami taman bunga dihatiku yang telah begitu lama kering, dan sekarang disaat aku begitu mengagumi bunga-bunga yang sedang bermekaran indah itu. tiba-tiba kau mencabutnya sampai keakar-akarnya. Benar-benar tak bersisa lagi…


Hatiku begitu sakit dear doraemonku, sakit sekali…, berkali-kali aku berada pada keadaan yang sama seperti ini. Tapi aku belum pernah merasa sesakit ini sebelumnya. Kau hebat dear doraemonku, karena kau bisa melipat gandakan rasa sakit ini..hahaha…kau berkali-kali bilang tidak ingin menyakitiku, tapi justru itulah yang kau lakukan padaku. Bahkan kau memberikan rasa sakit itu jauh lebih banyak dari yang pernah aku terima dulu.

Dear doraemonku…

Aku tidak akan pernah menyesali semua yang terjadi. Aku juga tidak menyalahkanmu sepenuhnya atas semua rasa sakit ini. Karena akulah yang salah. Seandainya aku lebih kokoh lagi membangun ‘tembok’ dalam hatiku, mungkin segencar apapun ‘serangan’ yang kau lakukan dulu tak akan pernah bisa merobohkannya. Tapi aku janji padamu dan pada diriku sendiri, di atas puing-puing hatiku yang berserakan ini. Akan aku bangun kembali sebuah ‘tembok’ yang jauh lebih tinggi dan kokoh. Sehingga kelak, ‘tembok’ itu tak akan lagi goyah bahkan pada sebuah ketulusan yang sungguh. ‘Kunci’ terakhir hatiku sudah patah, karena itu tidak akan mungkin lagi terbuka oleh siapapun, bahkan untuk dirimu yang sebelumnya pernah membukanya dan masuk.

Aku akan baik-baik saja dear doraemonku…akan selalu baik-baik saja. Kau pasti tahu kan, kekuatan pertahananku sangatlah kuat..hahaha…jadi aku PASTI bisa melangkah untuk masa depanku sendiri. aku tidak akan mengingkari janjiku padamu, aku akan tetap kuat untuk segala sesuatu yang akan aku hadapi, aku akan tetap bangkit dan menjadi terang-NYA didunia ini, aku akan menjadi succses untuk setiap mimpiku. Tapi aku tak bisa berjanji untuk tidak menangis…karena sampai kapanpun air mata akan menjadi sahabat terbaikku. Tapi ingatlah satu hal, aku berjanji tak akan pernah menyerah…

Dan aku rasa, sudah saatnya bagiku untuk melepaskanmu dari genggamanku…terima kasih karena sudah begitu baik padaku. Sejak mengenalmu, aku belajar untuk kuat, aku belajar untuk bisa mencintai dan menghargai diriku, aku belajar untuk hidup sehat, dan yang terlebih lagi aku belajar untuk kesekian kalinya melepaskan sesuatu yang berharga dengan tegar dan bahagia…:))

Dear Doraemonku…maaf ya..

To my Doraemon…^^

No comments:

Post a Comment