Tuesday, August 9, 2011

Penolong yang sepadan

“TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2:18

Berharap atau tidak berharap lagi…???

Berkali-kali pilihan itu terus saja muncul dibenakku. Pangeran berkuda putih ( kalau s’karang, mungkin pengeran ber’motor putih kali ye..?? haha..), cinta yang tulus, kejujuran, penerimaan, dan kebahagiaan yang tak akan pernah aku sesali untuk kesekian kalinya. Bisakah itu menjadi milikku ?.

Terkadang dalam hati, harapan itu begitu menggebu-gebu sehingga mampu membuatku terus tersenyum dalam penantianku akan cinta. Tapi, ketika aku menyadari segala keadaan yang ada, memandang dengan logika dan melupakan ‘mimpi-mimpi’ indah itu, maka aku akan menangis dan berkata, “ ok, cukup yan, berhentilah sebelum luka itu kembali kau terima.”

Apa & siapa yang bisa menjelaskan perasaanku saat ini? Aku menginginkannya, tapi aku tau aku tak mungkin memilikinya.

"Harapan…?"

Oh come on….aku cukup lelah berharap akan sesuatu yang aku tahu pasti hanya akan membebani, melukai, bahkan akan membuat penyesalan didalam hati seseorang. Kelak.

Ada yang pernah berkata seperti ini padaku, ( sebut saja dia ‘O’ ) :

O : “ pria seperti apa yang akan menikahimu kelak ya yan..??”
Y : “ entahlah”
O : “ aku rasa dia pria yang berhati mulia dan baik sekali ?”
Y : “ hahaha…iya, mungkin..?”
O : “ tapi masalahnya, pria baik itu sudah langka yan, bahkan mungkin sudah punah.”

Pembicaraan singkat itu, meninggalkan kesan yang mendalam buatku. Didalam kata-kata yang diucapkan si ‘O’, meskipun terdengar  singkat tetapi berarti besar buatku..( bahkan bisa dibilang, sudah mematahkan harapan indah yang selama ini sudah aku jaga dalam hatiku. ).

“sudah punah”

Ya, aku rasa kata-kata ‘O’ tidak ada yang salah, terlepas dari itu menyakiti, bahkan mematahkan semua harapanku tentang sebuah pernikahan yang indah. But it’s true !!!

Dan aku tidak harus bersikap kekanak-kanakan, dengan membenci ‘O’ untuk semua kata-kata yang dia ucapkan dan memilih untuk terus bermimpi. Ini saatnya bagiku untuk ‘bangun’ dari semua mimpi panjangku, dan menghadapi kenyataan yang ada untuk hidup dengan bahagia. Tanpa cinta.

Mungkin harapan untuk bisa memiliki pasangan yang mampu menerimaku dengan sepenuh hati, jauh lebih besar dari pada keinginanku untuk hidup sendiri.

Tapi jika aku terus mempertahankan keinginanku ( keegoisanku ) untuk bisa memiliki pasangan yang baik. Aku tahu, kelak aku akan menemukannya. Tapi saat aku menemukan ‘dia’ yang selama ini aku cari, maka saat itulah aku akan menjadi pribadi yang ‘jahat’ yang hanya memperdulikan & mementingkan perasaanku sendiri.

Karena aku tahu batas-batas kemampuanku sendiri sebagai seorang perempuan.

Perempuan diciptakan ALLAH untuk menjadi PENOLONG yang SEPADAN untuk seorang pria. Sedangkan aku..? coba lihat kembali hidupku…
banyak hal yang belum bisa aku lakukan seorang diri, jadi bagaimana bisa aku menjadi penolong bagi pasanganku kelak, jika untuk menolong diriku sendiri pun aku masih belum mampu? 

Lalu bagaimana aku bisa menjalankan fungsi sebagai seorang penolong bagi ‘dia’ yang akan menjadi pasanganku kelak?.

Aku adalah tipikal orang, yang sama sekali tidak ingin merepotkan orang lain. 

Bagiku bahagia, sukacita, dan tawa adalah hal yang pantas untuk aku bagi dengan siapapun. 

Tapi duka, rasa sakit, beban, dan semua hal-hal yang menyusahkan, sama sekali tidak ingin ( tidak pantas ) untuk aku bagi dengan siapapun.

Aku sama sekali tak bisa membayangkan, ketika aku pada akhirnya bertemu atau menemukan pria yang tepat ( yang kata si ‘O’ mungkin sudah punah. ). 
Kami jatuh cinta lalu kemudian menikah ( seandainya..haha )..aku bahagia dan ‘dia’ pun bahagia. Tapi tak bisa kubayangkan betapa ‘jahatnya’ aku pada ‘dia’ ? memang kebahagiaan itu bisa sama-sama kami rasakan, tapi bagaimana dengan tanggung jawab & beban yang akan kami hadapi setelah itu dalam kehidupan berumah tangga? Mungkin aku hanya dapat menanggungnya sebesar 30% sedangkan 70% sisanya, tentu saja ‘dia’.
Dan bagiku itu tidak adil, meskipun ‘dia’ melakukannya dengan iklas atas dasar rasa cinta & kasih sayang. 
Tapi bagiku itu tetap tidak adil untuknya.

Bodoh memang pemikiranku, but it’s me !!!

Aku tidak akan benar-benar bahagia, ketika orang yang aku sayangi harus mengalami banyak kesusahan hanya gara-gara mencintai & menyayangiku. Tidak , itu tidak boleh terjadi….

Pernikahan yang indah, gaun pengantin putih, buket bunga, pasangan yang ‘sempurna’…semuanya sudah aku simpan, jauh didalam lubuk hatiku yang paling dasar. Dan tidak akan pernah aku ‘angkat’ ke permukaan mimpiku lagi, meskipun itu hanya untuk sekedar mengintipnya saja.

Aku tidak bahagia dengan pilihanku ini, sama sekali tidak. tapi aku akan selalu mencoba untuk bahagia dengan kesendirianku ini. Hidup untuk menyenangkan hati-NYA, menjalani setiap hari-hari hidup yang aku jalani hanya untuk mengejar tujuan mulia yang sudah Bapa sediakan untukku. Hidup bahagia untuk diriku sendiri dan untuk orang lain.

Aku akan selalu bahagia, agar semua orang yang melihat dan menyaksikan hidupku pun akan merasa bahagia.

Luka, kesedihan, penderitaan, ketakutan, dan segala kepahitan dalam hidupku. Semuanya akan aku simpan bersama-sama dengan ‘paket pernikahanku’ yang sudah terlebih dahulu aku simpan didasar hatiku yang paling dalam. Hahaha…

Yuup !!!...aku akan hidup bahagia mulai s’karang, setidaknya untuk menghargai mukjizat yang sudah aku terima dari-NYA…karena hanya hal itulah yang sampai saat ini bisa membuatku tersenyum bahagia saat keinginan untuk menyerah mulai menyerangku kembali.
Dan jika suatu hari nanti, aku bertemu dengan seseorang dan semua hal berubah. Maka aku rasa, untuk kesekian kalinya aku menerima mukjizat dari-NYA ….hahahaha….^__*


4 comments:

  1. langka yan bukan langkah.... wkwkwkwk

    but nice job fella^^

    ReplyDelete
  2. wkwkwkwk....oh iya ya...

    padahal udah hampir berkali2 ku revisi..eh ada aja yg lolos ni biji mata burem...hahaha...^^

    ReplyDelete
  3. wow...dari awal aku bertemu dirimu walau tidak bertatap muka, aku tau potensi yang ada dalam dirimu besar banget. Saat ini, aku baru melihat bagian kecilnya saja...kalo untuk 5 tahun gimana y,can u imagine??......

    Melihat dirimu melalui blog ini, aku hanya bisa bergumam......pentingnya sebuah nilai. En dirimu punya nilai..tetap kembangkan dan terus menjadi inspirasi bagi orang lain..

    ***Karena nilai sebuah inspirasi untuk kehidupan saat ini....sangat mahal harganya***

    ReplyDelete
  4. @yoyo : hahaha...( aduh, aku terharu...bagaimana ini..?? ) hehehe...makasih ya yo..^_^

    mungkin kamu benar soal potensiku, tapi asal kamu tau aja, aku benar-benar tidak tau potensiku, sebelum akhirnya aku kenal kamu...

    masih ingat perkataanmu setahun yg lalu tentang mengejar mimpi & visi yg sudah BABE kasih ke diri kita masing2?

    kata2mu itu yg bikin aku move on buat ngejar tujuanku didalam DIA...

    aku tahu/bisa bikin blog juga karena kamu kan? ingat ngga? hahaha...kok jadi flash back gini ya..???

    anyway, thanks to you deh...udah mau jadi koko, sahabat, dan tempatku berbagi uneg2...aku harap 5 tahun kedepan, apapun perubahan yg terjadi didalam diri kita masing2...

    kamu tetap jadi yoas, teman baikku...hahaha...^^

    JLU :)

    ReplyDelete